Rabu, 05 Februari 2025
ᯓ★ZOO
ᯓ★Sea
ᯓ★White/blue/black
ᯓ★Acapella
ᯓ★Orasi
ᯓ★ANNE WITH AN E
Senin, 03 Februari 2025
ᯓ★Ganesha Operation
ᯓ★Hand Dryer
ᯓ★Musik Memori
ᯓ★Studi Banding
ᯓ★Bracelet
Sabtu, 01 Februari 2025
ᯓ★Now Showing
ᯓ★ReoniOne
ᯓ★Ghibli
ᯓ★Gacoan
ᯓ★U L T R A S
ᯓ★MPLS
ᯓ★Bioskop
Sudut Kota#10
Sabtu, 25 Januari 2025
ᯓ★Api Unggun
Sudut Kota #9 Pengalaman Api Unggun
Salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi saya selama di sekolah adalah ketika mengikuti kegiatan api unggun bersama teman-teman dan para guru. Kegiatan ini bukan hanya menyenangkan dan penuh keceriaan, tetapi juga menyimpan banyak pelajaran hidup yang relevan dengan kehidupan di sekolah. Api unggun, yang pada dasarnya adalah simbol kebersamaan dan kehangatan, mengingatkan saya pada banyak aspek kehidupan di sekolah, mulai dari persahabatan hingga tantangan yang harus dihadapi bersama.
Kegiatan api unggun dimulai dengan penataan kayu dan pemilihan tempat yang aman. Ketika api mulai menyala, ada rasa hangat yang langsung terasa, baik dari api itu sendiri maupun dari semangat kebersamaan yang tumbuh di antara kami. Satu hal yang menarik adalah bagaimana api unggun menjadi titik fokus bagi semua orang yang hadir. Di sekitar api unggun, kami duduk bersama, berbagi cerita, bernyanyi, dan tertawa.
Di momen ini, saya menyadari bahwa kehidupan di sekolah tidak jauh berbeda dengan api unggun. Seperti api yang menyatukan kami di tengah kegelapan malam, sekolah juga menjadi tempat di mana kami berkumpul dengan berbagai latar belakang, berbeda pendapat, dan memiliki tujuan yang berbeda, tetapi semua itu dapat disatukan dalam semangat yang sama. Kehidupan di sekolah mengajarkan kita untuk bekerja sama, mendengarkan satu sama lain, dan menjaga rasa kebersamaan meskipun menghadapi tantangan.
Ketika api unggun terus menyala, saya melihat bagaimana api itu bertahan meskipun terkadang angin datang menerpa. Api itu harus dijaga agar tetap hidup, dengan menambahkan kayu dan memastikan angin tidak memadamkannya. Hal ini mengingatkan saya pada perjuangan di sekolah—bagaimana kami harus tetap berusaha untuk menjaga semangat dan fokus meskipun ada rintangan yang datang.
Tantangan akademik, tugas yang menumpuk, atau masalah dalam hubungan antar teman bisa menjadi seperti angin yang datang mencoba memadamkan semangat kami. Namun, dengan keberanian dan usaha untuk terus menjaga api dalam diri kita, kita bisa melewati setiap kesulitan tersebut. Seperti api unggun yang terus menyala selama kita merawatnya, semangat di sekolah juga bisa bertahan jika kita selalu mengingat tujuan dan tidak menyerah.
Salah satu aspek yang paling menyentuh dari api unggun adalah bagaimana api itu menyinari sekitarnya, memberi terang di tengah kegelapan malam. Ini membuat saya merenung, bahwa dalam kehidupan di sekolah, kita sering kali menghadapi momen-momen sulit yang terasa seperti kegelapan. Ada saatnya ketika segala sesuatu tampak tidak jelas, tugas-tugas menumpuk, atau perasaan cemas menghampiri. Namun, seperti api unggun yang memberikan cahaya dan kehangatan, selalu ada harapan dan dukungan dari teman-teman, guru, dan orang-orang di sekitar kita untuk melewati masa-masa sulit tersebut.
Kehidupan di sekolah mengajarkan saya untuk tidak pernah kehilangan harapan, bahkan ketika situasi tampak gelap. Ada banyak cara untuk mencari cahaya dalam kegelapan, dan itu bisa datang dari dalam diri kita atau dari orang lain yang peduli. Seperti api unggun yang memberi terang, kita juga dapat memberi pengaruh positif di sekitar kita, menginspirasi teman-teman, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bersama.
Api unggun mengajarkan banyak hal yang relevan dengan kehidupan di sekolah—dari kebersamaan, keberanian menghadapi rintangan, hingga pentingnya persahabatan dan harapan. Di sekitar api unggun, saya belajar bahwa hidup di sekolah tidak hanya tentang mencapai tujuan akademik, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga semangat, mendukung satu sama lain, dan bertumbuh bersama.
Kegiatan api unggun memberi saya perspektif yang lebih dalam tentang makna kehidupan di sekolah. Seperti api yang terus menyala, semangat belajar, berusaha, dan menjaga hubungan baik dengan sesama adalah api yang harus kita pelihara. Momen-momen seperti ini akan selalu menjadi kenangan indah yang mengingatkan saya bahwa meskipun di tengah tantangan, kebersamaan dan harapan akan selalu memberi kita kekuatan untuk terus maju.
ᯓ★MPK
Sudut Kota#8 Pengalaman Mengikuti Organisasi MPK Selama di SMA
Menjadi bagian dari organisasi adalah salah satu pengalaman berharga yang dapat membentuk karakter dan membuka banyak kesempatan. Salah satu pengalaman yang sangat berarti bagi saya adalah mengikuti organisasi MPK (Majelis Perwakilan Kelas) selama masa SMA. MPK bukan hanya sekadar organisasi yang melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan, tetapi lebih dari itu, MPK memberi saya kesempatan untuk berkembang sebagai individu, belajar tentang kepemimpinan, dan bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.
Awalnya, saya tidak begitu tertarik dengan organisasi ini karena saya merasa bahwa saya lebih suka berfokus pada kegiatan akademik. Namun, setelah mendengar banyak cerita dari teman-teman, saya mulai tertarik dengan tantangan dan kesempatan yang diberikan. Kebetulan, saat itu ada pemilihan anggota MPK dan saya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota. Tentu saja, saya merasa gugup, tetapi saya juga sangat ingin mengembangkan kemampuan saya di luar bidang akademik.
Saya berusaha meyakinkan teman-teman untuk mendukung saya, baik dengan menunjukkan potensi saya, maupun dengan berbagi ide-ide untuk kegiatan sekolah yang bisa meningkatkan semangat belajar dan kebersamaan. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi anggota MPK, dan sejak saat itu, pengalaman saya di dunia organisasi dimulai.
Di awal, tantangan terbesar saya adalah beradaptasi dengan berbagai tugas dan tanggung jawab yang cukup besar. Sebagai anggota MPK, kami tidak hanya terlibat dalam rapat-rapat, tetapi juga dalam merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan sekolah. Salah satu tugas yang paling berkesan adalah membantu merencanakan acara perayaan hari-hari besar sekolah, seperti hari ulang tahun sekolah, lomba antar kelas, dan acara sosial lainnya.
Saat itu, saya banyak belajar tentang bagaimana mengelola waktu dengan baik. Menyusun rencana kegiatan yang efektif, bekerja dengan berbagai pihak, serta menyelesaikan tugas tepat waktu adalah hal-hal yang menjadi fokus utama. Kadang-kadang, saya merasa kewalahan, namun dukungan dari teman-teman anggota MPK lainnya membuat saya merasa lebih kuat.
Salah satu hal yang paling saya nikmati selama mengikuti MPK adalah kesempatan untuk belajar mengenai kepemimpinan. Saya mulai memahami pentingnya komunikasi yang baik, baik dengan anggota tim maupun dengan pihak sekolah. Kepemimpinan yang saya alami di MPK mengajarkan saya untuk mendengarkan pendapat orang lain, menghargai setiap kontribusi, dan bagaimana membuat keputusan yang bijak untuk kebaikan bersama.
Selain itu, saya juga belajar betapa pentingnya kerja sama tim. MPK bukan hanya tentang saya, tetapi tentang bagaimana kami bekerja sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan. Kegiatan yang kami rencanakan tidak akan berjalan tanpa adanya kerja sama dan kontribusi dari setiap anggota. Saya menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, setiap orang memiliki peran yang tak tergantikan.
Tentunya, dalam setiap organisasi, akan ada tantangan yang datang, termasuk konflik antar anggota atau perbedaan pendapat tentang suatu hal. MPK tidak terkecuali. Beberapa kali, saya dan anggota lainnya mengalami perbedaan pandangan dalam menyusun acara atau dalam mengambil keputusan. Namun, pengalaman ini mengajarkan saya bagaimana menghadapi konflik dengan kepala dingin dan mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.
Dengan adanya komunikasi terbuka dan rasa saling menghargai, kami bisa menyelesaikan perbedaan tersebut tanpa menimbulkan keretakan dalam tim. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga karena saya belajar bagaimana cara menjadi lebih dewasa dalam menghadapi masalah dan mencari jalan tengah.
Ada banyak momen indah selama saya bergabung dengan MPK, namun yang paling berkesan adalah saat acara yang kami rencanakan berhasil terlaksana dengan sukses. Melihat teman-teman dan guru-guru menikmati acara yang kami susun bersama, saya merasa sangat bangga. Semua kerja keras, diskusi panjang, dan kesibukan yang kami alami terbayar dengan hasil yang luar biasa. Ini adalah hasil dari kerja keras tim yang solid dan semangat untuk bersama-sama menciptakan pengalaman yang berharga untuk sekolah.
Dari pengalaman ini, saya banyak belajar tentang pentingnya kolaborasi, pengelolaan waktu, serta rasa tanggung jawab. MPK memberi saya banyak keterampilan yang tidak hanya berguna di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti kemampuan berbicara di depan umum, memimpin rapat, dan bekerja dalam tim dengan berbagai latar belakang.
Pengalaman saya mengikuti MPK di SMA benar-benar mengubah cara pandang saya tentang organisasi dan kepemimpinan. Saya belajar banyak hal yang tidak hanya membantu saya berkembang sebagai pribadi, tetapi juga mempersiapkan saya untuk menghadapi tantangan di dunia luar. MPK bukan hanya sekadar kegiatan ekstra kurikuler, melainkan sarana untuk belajar tentang kehidupan, kerja sama, dan bagaimana memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar.
Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi bagian dari organisasi ini. Semua pengalaman yang saya peroleh selama menjadi anggota MPK telah membantu membentuk siapa saya sekarang, dan saya yakin hal ini akan terus mempengaruhi perjalanan hidup saya ke depan.
ᯓ★Sabun Dari Minyak Jelantah
Sudut Kota#7 Pengalaman Membuat Sabun Cair dari Minyak Jelantah melalui Teknik Penyaringan Saponifikasi
Membuat sabun cair dari minyak jelantah bukan hanya sebuah pengalaman yang menarik, tetapi juga langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan. Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya mengelola limbah minyak jelantah, saya memutuskan untuk mencoba membuat sabun cair menggunakan teknik penyaringan dan saponifikasi. Proses ini, meskipun memerlukan ketelitian dan ketekunan, sangat memuaskan. Pengalaman ini tentunya saya dapatkan melalui kegiatan Ini Lho ITS 2025 kemarin. Berikut adalah cerita pengalaman saya.
Langkah pertama adalah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Minyak jelantah yang akan digunakan merupakan minyak bekas gorengan yang telah disaring terlebih dahulu dari sisa-sisa makanan. Pada umumnya, minyak jelantah digunakan ulang karena banyak orang tidak tahu bahwa minyak bekas tersebut bisa diproses menjadi sabun cair yang aman dan ramah lingkungan.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proses saponifikasi antara lain:
- Minyak jelantah (sudah disaring dari sisa-sisa makanan)
- Larutan NaOH (Natrium Hidroksida) yang sudah diencerkan
- Air suling
- Pewangi alami (misalnya minyak esensial lavender atau tea tree)
- Warna alami (opsional)
Alat yang diperlukan adalah:
- Wadah besar untuk mencampurkan bahan
- Termometer untuk mengukur suhu
- Spatula atau pengaduk
- Masker dan sarung tangan (untuk menjaga keselamatan saat bekerja dengan NaOH)
Langkah pertama adalah menyaring minyak jelantah. Saya menggunakan kain saring halus untuk memisahkan kotoran dan sisa makanan yang ada dalam minyak tersebut. Proses ini penting karena minyak yang telah terkontaminasi kotoran akan mempengaruhi kualitas sabun cair yang dihasilkan.
Setelah minyak jelantah disaring, saya menunggu minyak tersebut sedikit mendingin agar bisa lebih mudah diproses.
Pada tahap ini, saya dengan hati-hati menyiapkan larutan NaOH (Natrium Hidroksida) dengan air suling. Saya mencampurkan NaOH ke dalam air dengan perlahan, karena reaksi kimia yang terjadi menghasilkan panas. Larutan NaOH ini kemudian dicampurkan ke dalam minyak jelantah yang telah disaring.
Pada saat proses ini, saya menggunakan termometer untuk memastikan suhu campuran minyak dan larutan NaOH berada pada rentang yang tepat (sekitar 40-50°C). Kemudian, saya mengaduk campuran tersebut secara perlahan namun teratur hingga bahan-bahan tersebut tercampur dengan baik.
Proses saponifikasi adalah reaksi kimia antara asam lemak yang ada pada minyak dengan alkali (NaOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Saat reaksi ini terjadi, campuran minyak dan NaOH akan berubah menjadi massa yang lebih kental.
Setelah adonan sabun mulai mengental, saya menambahkan pewangi alami. Pada tahap ini, saya memilih minyak esensial lavender untuk memberikan aroma yang menyegarkan pada sabun cair yang saya buat. Selain itu, pewarna alami (seperti ekstrak daun pandan) juga dapat ditambahkan, meskipun saya memilih untuk tidak memberi warna pada sabun kali ini agar tetap alami.
Campuran sabun cair tersebut kemudian dibiarkan selama beberapa hari untuk proses pematangan. Pada tahap ini, tekstur dan konsistensinya semakin membaik. Saya juga melakukan uji pH untuk memastikan sabun yang dihasilkan aman digunakan.
Setelah sabun cair matang dan siap digunakan, saya sangat puas dengan hasilnya. Sabun yang saya buat terasa lembut di kulit dan tidak terlalu keras, yang menandakan bahwa proses saponifikasi berjalan dengan baik. Selain itu, menggunakan minyak jelantah yang sudah disaring dengan baik membuat sabun ini terasa lebih ramah lingkungan dan mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan.
Saya merasa bangga bisa mendaur ulang minyak jelantah yang sering dianggap sampah menjadi sesuatu yang berguna, seperti sabun cair. Meskipun prosesnya memakan waktu dan membutuhkan ketelitian, saya belajar banyak tentang kimia dasar dan bagaimana pengelolaan limbah yang benar dapat membawa manfaat besar, baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan.
Pembuatan sabun cair ini juga menjadi pengalaman yang mengajarkan pentingnya kesadaran dalam mengurangi limbah rumah tangga, serta bagaimana kita bisa memanfaatkan kembali bahan-bahan yang ada di sekitar kita untuk menciptakan sesuatu yang berguna. Selain itu, sabun buatan sendiri juga lebih aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam produk komersial.
Jika Anda tertarik untuk mencoba, proses ini sangat mungkin dilakukan di rumah dengan beberapa persiapan dan ketelitian. Semoga cerita ini bisa menginspirasi Anda untuk mencoba mengolah minyak jelantah menjadi sabun cair yang ramah lingkungan!
Kamis, 23 Januari 2025
Profil Menu
Halo! Saya Amelia Prisma, seorang gadis yang lahir di tahun 2007, dan saya sangat senang bisa berbagi pengalaman saya lewat blog Sudut Kota.
Di blog ini, saya menulis tentang berbagai momen menarik dan pengalaman yang saya alami dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari petualangan kecil, kisah inspiratif, hingga pelajaran hidup yang saya dapatkan. Saya membuat blog ini dengan tujuan untuk membagikan cerita-cerita yang luar biasa dan, tentu saja, untuk menjalin relasi baru dengan teman-teman yang memiliki minat serupa.
Jika kamu tertarik untuk membaca lebih banyak cerita saya, atau hanya ingin mencari inspirasi, yuk kunjungi Sudut Kota! Saya akan senang jika kita bisa saling berbagi pengalaman dan belajar bersama. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak di kolom komentar atau follow agar kita bisa terhubung lebih dekat!
ᯓ★ILITS 2025!
Sudut Kota#6
Pengalaman Mengikuti Acara Ini Lho ITS 2025: Menjadi Bagian dari Suasana Kampus yang Memukau
Pada akhir pekan lalu, tepatnya hari Sabtu dan Minggu, saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan Ini Lho ITS 2025 yang diselenggarakan di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Sebuah acara yang sangat saya nantikan dan ternyata melebihi ekspektasi saya. Kegiatan ini bukan hanya sekadar perkenalan kampus, tapi juga memberikan pengalaman yang sangat berkesan dan menginspirasi.
Kegiatan pertama yang saya ikuti adalah tryout. Sebagai calon mahasiswa, saya merasa tryout ini sangat berguna untuk mengukur sejauh mana persiapan saya dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi. Meskipun awalnya saya merasa gugup, namun panitia yang sangat ramah dan suasana yang mendukung membuat saya merasa nyaman. Soal-soal yang diberikan juga menantang, memberikan gambaran yang jelas tentang tingkat kesulitan ujian yang akan saya hadapi nantinya.
Tak hanya belajar, acara ini juga dipenuhi dengan penampilan yang menarik dan parade yang memukau. Setiap penampilan yang ditampilkan oleh teman-teman peserta sangat beragam dan penuh energi. Saya merasa terinspirasi oleh kreativitas dan semangat para peserta. Parade yang diadakan juga sangat meriah, memberikan kesan bahwa ITS bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat di mana kebersamaan dan kegembiraan bisa tumbuh.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah mencoba menjadi "anak kuliah sehari". Saya merasa seakan-akan sudah menjadi bagian dari kampus ini, menjalani kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh mahasiswa ITS. Pengalaman ini memberikan saya gambaran tentang bagaimana atmosfer kampus yang sesungguhnya, sekaligus menambah semangat saya untuk belajar lebih giat agar bisa diterima di ITS tahun depan.
Di luar hal-hal akademik, saya juga mengikuti workshop membuat sabun dari minyak. Ini adalah pengalaman baru yang sangat menarik dan bermanfaat. Saya belajar bagaimana cara mengolah bahan-bahan alami menjadi sabun yang dapat digunakan sehari-hari. Selain mendapatkan pengetahuan baru, saya juga merasa senang bisa berinteraksi dengan teman-teman baru yang memiliki minat yang sama.
Secara keseluruhan, saya sangat terkesan dengan acara ITS 2025 ini. Dari tryout yang menantang, penampilan yang menghibur, hingga pengalaman praktis seperti membuat sabun, semua kegiatan ini memberikan gambaran yang sangat positif tentang kampus ITS. Saya semakin yakin bahwa ITS adalah tempat yang tepat untuk melanjutkan studi saya.
Saya berharap bisa diterima di ITS tahun depan, dan tentu saja menjadi bagian dari panitia yang luar biasa ini. Kegiatan ini telah memberikan saya banyak inspirasi dan motivasi, serta membangkitkan rasa ingin tahu yang lebih besar tentang dunia kampus. Saya yakin, dengan semangat dan kerja keras, impian untuk menjadi bagian dari ITS dan ikut serta dalam menyukseskan acara-acara seperti ini akan tercapai.